Tuhan, aku tidak mau menjadi luka bagi seseorang
Meski hati ini memar, dan setiap incinya menjadi bukti kesesakkan dihatiku ini
Aku tidak butuh menjadi memar bagi orang lain
Meski orang itu menoreh lubang di hatiku
Sungguh aku tak perlu untuk memberikan kembali apa yang sudah aku terima
Tuhan, itu lah yang aku rasakan,
Tidak peduli seberapa lelahnya diriku untuk berusaha maju…, untuk belajar menerima, memberi kasih, dan memaafkan, semua usaha itu dengan cepat sirna
Aku benci.
Benci karena aku harus melewati semua ini
Benci karena semua kelabuan yang membuatku begitu lemah untuk berusaha
Benci karena begitu mudanya hatiku tersakiti dan digoyahkan
Benci karena aku kalah dengan kedengkian ini
Benci karena aku masih hidup di dalam masa lalu dan terjebak diantara perasaan tersebut
Benci akan keinginanku yang lemah, untuk belajar menerima dan melihat ini sebagai sebuah peluang yang kau berikan untukku bertumbuh menjadi sosok yang lebih dewasa dan mengenal kasih yang selama ini kau perjuangkan
Pada akhirnya ini semua hanya menuju ke satu jawaban
Bahwa aku hanyalah manusia biasa dengan segala kekurangan dan kelebihan yang sudah kau ciptakan
Dan untuk dapat sembuh dari luka ini, aku harus belajar menerima,
Bahwa aku manusia biasa yang membutuhkan pertolongan
Pertolongan yang datang hanya jika aku mau untuk ditolong, dan rela untuk disembuhkan
Rela untuk membuang segala kepahitan itu dengan memegang tanganmu
Percaya bahwa kaulah tempatku berpijak,
Dan kaulah yang aku butuhkan